aneH tapi Nyata
berbondoNg-boNdong memaKai JAS Sebagai taNda beRPendidikaN
yaNg ingiN meNyuaraKan KeadilaN
Tapi meMakai baTu daN meruSak faSilitaS
maKsudnya Apa
Maunya Apa
ingiN dideNgaR
Tapi HaruSkaH sperTi iNi caRa-Nya
seoLah meNgerTi hukuM
seoLah meNgerTi eTika
Duduk dibaNgku PendidikaN
Tapi taK meNcerminkaN
tahukah apa yaNg engKau LakukaN
Tanpa EngkaU sadaRi meruSaK ciTra Negara-Mu
daN meruSaK ciTra PendidikaN
InikaH yaNg kaLian InginkaN
Sungguh, PendidikaN telah terpuruK
tahukaH Kalian
Engkau coreNg citRa-Nya
taK hanya sekaLi
" Luv U FuLL "
Kamis, 20 Mei 2010
PoLitik Tak Pandang Etika
mSih IngatkaH kaLiaN
akaN kejadiaN digeduNg mewaH wakiL rakyaT
poLitik diSuaraKaN
KekerasaNpuN taK tertahanKaN
begiTuLah pemaNdangaN-nya
paRa wakiL rakyaT biLa sedaNg berDebaT
taK segaN
daN taK bereTika
aneH atau wajarkaH
ataU sudaH dianggap biaSa Saja
tiNgkah Laku seperTi taK berpendidikaN
padahaL berDASI daN berJAS
akaN kejadiaN digeduNg mewaH wakiL rakyaT
poLitik diSuaraKaN
KekerasaNpuN taK tertahanKaN
begiTuLah pemaNdangaN-nya
paRa wakiL rakyaT biLa sedaNg berDebaT
taK segaN
daN taK bereTika
aneH atau wajarkaH
ataU sudaH dianggap biaSa Saja
tiNgkah Laku seperTi taK berpendidikaN
padahaL berDASI daN berJAS
Rabu, 31 Maret 2010
Ini Ak........
Ak juga sama seperti kalian
Hanya manusia biasa
Yang pada umumnya kadang berbuat salah
Yang diberi kesempatan untuk menjalani hidup
Ketika belum bisa apa-apa
Hanya bisa minum dari air susu ibu
Makan dari suapan tangan ibu
Diberi perlindungan lahir dan bathin dari kedua orang tua
Namun ada kalanya
Ak melangkah masih dituntun
Dan bila saatnya tiba
Saat tak mungkin Ak dituntun lagi
Ak mulai melangkah dengan kedua kaki-Ku
Menatap jauh kedepan
Dan tetap akan terus berjalan
Selalu dengan keyakinan kedua orangtua dan Tuhan dalam perjalanan-Ku
Namun, Ak berhenti sejenak
Saat, Ak melihat kehidupan lain
Terus menatap
Tanpa harus keluar dari lingkaran
Namu, ada saatnya Ak terjatuh
Dan berpaling
TP, Apakah tak ada kata MAAF
Tak bisakah Ak diberi kesempatan ke-2
Saat Ak sesali semua kesalahan-Ku
Ak Hanya bisa terus berdoa
Menebus semua kesalahan
Dan memperbaiki keadaan
Namun saat Ak rapuh U semakin menjauh
Tolong, jangan pernah meninggalkan-Ku sendiri
Tegur & tuntun Ak jika langkah-Ku berbelok
Dan bimbing Ak layaknya sebagai seorang imam-Ku
Hanya manusia biasa
Yang pada umumnya kadang berbuat salah
Yang diberi kesempatan untuk menjalani hidup
Ketika belum bisa apa-apa
Hanya bisa minum dari air susu ibu
Makan dari suapan tangan ibu
Diberi perlindungan lahir dan bathin dari kedua orang tua
Namun ada kalanya
Ak melangkah masih dituntun
Dan bila saatnya tiba
Saat tak mungkin Ak dituntun lagi
Ak mulai melangkah dengan kedua kaki-Ku
Menatap jauh kedepan
Dan tetap akan terus berjalan
Selalu dengan keyakinan kedua orangtua dan Tuhan dalam perjalanan-Ku
Namun, Ak berhenti sejenak
Saat, Ak melihat kehidupan lain
Terus menatap
Tanpa harus keluar dari lingkaran
Namu, ada saatnya Ak terjatuh
Dan berpaling
TP, Apakah tak ada kata MAAF
Tak bisakah Ak diberi kesempatan ke-2
Saat Ak sesali semua kesalahan-Ku
Ak Hanya bisa terus berdoa
Menebus semua kesalahan
Dan memperbaiki keadaan
Namun saat Ak rapuh U semakin menjauh
Tolong, jangan pernah meninggalkan-Ku sendiri
Tegur & tuntun Ak jika langkah-Ku berbelok
Dan bimbing Ak layaknya sebagai seorang imam-Ku
Selasa, 30 Maret 2010
KRISIS MORAL
Indonesia
Ya itulah sebagai Lambang Garuda didada-Ku
Mempunyai wilayah yang cukup luas
Serta berbagai kekayaan alam yang terbentang
Tapi
Sayang seribu sayang
Sebahagian tidak mempergunakannya dengan sebaik-baik-Nya
Penuh dengan Ketamakan, Kerakusan bahkan Ketidakadilan di Negeri sendiri
Ketuhanan disepelekan
Moral & Perasaan kasih tak ada lagi
Yang diperlukan hanya Logika
Yang mampu diputarbalikkan sebagai alasan pribadi semata
Ak bangga ini sebagai Negara-Ku
Tapi Ak tak bangga punya Pemerintahan Negara-Ku yang seperti ini
Yang Berkata "Semua dilakukan demi Rakyat"
Tapi pada kenyataan-Nya semua demi Rakyat yang punya "Uang"
Tak pantas rasa-Nya kalian disebut sebagai Wakil Rakyat
Air mata dan Jeritan Hati para Rakyat
Tak berarti apa-apa bagi-Mu
Yang dengan SADAR-Mu berani membodohi Rakyat-Nya sendiri
Kalian seharusnya sebagai Panutan
Sayangnya, Berpendidikan Tapi tak beretika
Berperilaku layaknya sebagai pecundang yang mempertontonkan keributan dalam berdemokrasi
Yang berbalut dengan kemewahan semata
Jangan sebut ini sebagai Kebijakan
Jangan sebut ini sebagai Peraturan
Dan Jangan sebut ini sebagai Money Politik
Tapi sebut ini sebagai KRISIS MORAL
Masih pantaskah kalian disebut sebagai Wakil Rakyat di Negara sendiri
Apakah kalian hanya mencari Jabatan & semua yang Sesaat
Jangan berpikir ini sebuah beban Tapi Tolong berpikirlah ini sebagai Teladan-Mu
sebagai Rakyat untuk Negara-Mu dan sebagai Hamba untuk Tuhan-Mu.....
Ya itulah sebagai Lambang Garuda didada-Ku
Mempunyai wilayah yang cukup luas
Serta berbagai kekayaan alam yang terbentang
Tapi
Sayang seribu sayang
Sebahagian tidak mempergunakannya dengan sebaik-baik-Nya
Penuh dengan Ketamakan, Kerakusan bahkan Ketidakadilan di Negeri sendiri
Ketuhanan disepelekan
Moral & Perasaan kasih tak ada lagi
Yang diperlukan hanya Logika
Yang mampu diputarbalikkan sebagai alasan pribadi semata
Ak bangga ini sebagai Negara-Ku
Tapi Ak tak bangga punya Pemerintahan Negara-Ku yang seperti ini
Yang Berkata "Semua dilakukan demi Rakyat"
Tapi pada kenyataan-Nya semua demi Rakyat yang punya "Uang"
Tak pantas rasa-Nya kalian disebut sebagai Wakil Rakyat
Air mata dan Jeritan Hati para Rakyat
Tak berarti apa-apa bagi-Mu
Yang dengan SADAR-Mu berani membodohi Rakyat-Nya sendiri
Kalian seharusnya sebagai Panutan
Sayangnya, Berpendidikan Tapi tak beretika
Berperilaku layaknya sebagai pecundang yang mempertontonkan keributan dalam berdemokrasi
Yang berbalut dengan kemewahan semata
Jangan sebut ini sebagai Kebijakan
Jangan sebut ini sebagai Peraturan
Dan Jangan sebut ini sebagai Money Politik
Tapi sebut ini sebagai KRISIS MORAL
Masih pantaskah kalian disebut sebagai Wakil Rakyat di Negara sendiri
Apakah kalian hanya mencari Jabatan & semua yang Sesaat
Jangan berpikir ini sebuah beban Tapi Tolong berpikirlah ini sebagai Teladan-Mu
sebagai Rakyat untuk Negara-Mu dan sebagai Hamba untuk Tuhan-Mu.....
Minggu, 28 Maret 2010
Kangen-Ku
Hari ini semua alarm HP berbunyi
Tapi bukan deringan bunyi telp dari-Nya
Tepat tanggal 29032010
Tidak terasa waktu terus berjalan
Entah sampai kapan
Ku mampu bertahan
Tapi Cinta Ini yang membuat-Ku bertahan
Dalam keadaan rapuh, sedih sekalipun
Yang Ku tW
Ak maSih disini masih dengan-Mu
Walau periH................
Tapi bukan deringan bunyi telp dari-Nya
Tepat tanggal 29032010
Tidak terasa waktu terus berjalan
Entah sampai kapan
Ku mampu bertahan
Tapi Cinta Ini yang membuat-Ku bertahan
Dalam keadaan rapuh, sedih sekalipun
Yang Ku tW
Ak maSih disini masih dengan-Mu
Walau periH................
n74LuVs_29112008
Ak wanita biasa
Yang takut melangkah & kecewa
Takut akan terjatuh dalam kehidupan perCintaan-Ku seperti dulu
Tapi tak mungkin Ku hidup dengan bayang-bayang ketakutan-Ku terus
U temukan Ak dalam kesendirian
Entah mengapa ada sesuatu yang beda
Saat Ku rasakan pancaran cahaya yang U berikan
Dalam sikap yang ramah & penuh dengan kehangatan
Tapi, kadang ketakutan itu muncul
Namun akan Ku tepis semua keraguan-Ku
Ku teruskan langkah-Ku bersama-Mu
Dengan harapan perjalanan ini akan kembali cerah
Tanpa bayang-bayang kekecewaan
Tanpa tetesan air mata
Tanpa ada ketakutan
Tanpa ada keraguan
Saat Ku berani melangkah
Tak ada sedikit-pun niat tuk membawa U masuk dengan bayang-bayang masa lalu-Ku
Ku percayakan perjalanan ini pada-Mu
Tanpa ada rintihan masa lalu
Tapi diperjalanan
U mulai berbalik langkah
Mulai memasuki kembali bayang-bayang masa lalu-Ku
Walau sedikitpun Ak tak pernah mau memasuki bayang-bayang masa Lalu-Mu
Seiring waktu
Ketakutan itu datang
Dan akhirnya Ku uji U
Tapi semua tak berjalan seperti yang Ku harapkan
Tetapi, U anggap Ak mempermainkan-Mu
Apa U pernah tuk meyakinkan Ak
Bahwa U bener-bener menCintai-Ku
Tak pernah sekalipun U berani mengatakan-Nya
Bahkan, Ak tak mengenal siapapun disekeliling-Mu (keluarga, teman)
Lalu bagaimana Ak tak bertanya-tanya
Satu No-pun tak punya
Bahkan U membuat-Ku "down" saat U bilang hanya mau sok ditahu (Tak pikir dulu sebelum berkata bahwa perkataan ini sangat menyakitkan)
Jika U percayakan semua pada-Ku
Bagaimana bisa Ak bertahan hingga Qni
Apa pernah U melihat-Ku mengeluh pada-Mu
Apa pernah Ak meminta yang lebih pada-MU
U tak pernah menyadari itu
Apa U tahu
U mulai menyakiti-Ku
Saat U mulai masuk dalam bayang-bayang masa lalu-Ku
Ya, saat itu Ak bener-bener kecewa
Sedih, Marah semua menjadi satu
Dan bodohnya Ak tak pernah berani mengatakan-Nya
Karena Ak melihat-Mu selalu dari niat-Mu yang baik
Qni
Mungkin semua sudah terlambat bagi-Mu
Tak ada kata kesempatan kedua
Karena dimata-Mu U hanya selalu melihat keburukan dalam diri-KU
Telah Ku katakan sebelum-Nya
Perjalanan ini, adalah perjalanan Qt
Hanya ada U dan Ak
Tanpa bayang-bayang masa lalu U ataupun Ak
Jika U bisa memakai logika
Mengapa tak bisa sedikitpun U memakai perasaan-Mu
Jika U bisa bersikap dewasa
Lalu mengapa U tak bisa bersikap lebih bijak
Tak tahu siapa diri-Mu sebenarnya
Apa semua yang U tunjukkan dulu hanyalah sikap palsu
Dan sekarang adalah diri-Mu yang sebenarnya
Entahlah...........
Logika-Nya, jika diri-Mu ingin dikenang dengan yang baik-baik
Lalu mengapa U rusak sendiri
Mengapa yang baik justru perubahannya menjadi tidak baik
Seharusnya dari tidak baik menjadi baik
Saat bersama
U meninggikan
Tapi setelah tak bersama
U malah tak segan-segan menjatuhkan
Dan Logika-Nya
Semua yang U lakukan itu dengan penuh KESADARAN
Apa Ak yang salah menilai
Wallahualam.....
Mengapa U berani mengatakan U percaya pada-Ku, jika U ragu akan hal itu
Ak hidup tak sendiri tapi dengan keluarga-Ku
Kemanapun Ak pergi
Tak mungkin Ku rusak nama baik keluarga-Ku
Ak berteman hanya tuk mencari rasa persaudaraan penuh keakrabatan yang tak Ku dapatkan dari keluarga-KU selama ini (karena semua super sibuk dengan urusan masing-masing)
Ak berteman juga bukan untuk merusak diri
Sejauh apapun pergaulan mereka, mereka tetap manusia
Ak tahu batasannya bergaul dan tak mau sampai terbawa arus
Kerena bukan berarti
Mereka selalu ada dan Ak juga tak mungkin selalu ada
Ku sadari itu
Bahwa ada saatnya mereka ataupun Ak punya kehidupan sendiri-sendiri
Lalu mengapa U tak bisa berpikir logika
Saat U bertanya "Ak memilih siapa"
Tak mungkin Ak bersama-Mu saat itu jika dari statusnya saja sudah BERBEDA
U adalah U bukan mereka
Jika U tetap tak percaya
Mengapa Ak memperkenalkan-Mu pada mereka
Bahkan Ku bawa U jauh dalam kehidupan & keluarga-Ku
Mengapa tak sedikitpun U bisa berpikir jauh POSITIF dengan LOGIKA-Mu saat itu
Tapi semua sudah TERMAAFKAN
U tahu dengan apa
Hanya dengan Cinta yang TULUS
Yang tak pernah akan U sadari itu.............
Semua hanya Ku lihat dari sudut pandang yang POSITIF
Karena Ak menCintai-Mu apa adanya
Sebagai pembimbing-Ku dalam perjalanan-Ku ketika Ku tersesat
Dan sebagai imam-Ku saat Ku telusuri kehidupan dalam ke-ISLAM-an-Ku..........
Ku sadari cara-Ku salah
Tapi apa U juga pernah berpikir sejauh ini
Apa cara yang U pakai juga sudah tepat
Air mata tak terbendung lagi
Semua hanya tinggal kenangan
Karena U telah memilih "dia"
Ku sadari itu, saat U mengatakan langsung telah menemukan yang lain
Semoga U bahagia dengan wanita pilihan-Mu
Terserah, itu adalah jalan & hidup-Mu
Hanya menCoba Mengihlaskan
JUJUR, Walau hati & perasaan ini tak mW
Tapi tak mungkin Ku paksakan
Karena Cinta yang tulus adalah melihat-Mu bahagia dengan pilihan-Mu
Yang tak harus Ku memiliki
Walau hanya sakit yang ku rasa
Ijinkan Ak tetap MenCintai-Mu sendiri, biar hanya Ak yang rasa............... :)
Yang takut melangkah & kecewa
Takut akan terjatuh dalam kehidupan perCintaan-Ku seperti dulu
Tapi tak mungkin Ku hidup dengan bayang-bayang ketakutan-Ku terus
U temukan Ak dalam kesendirian
Entah mengapa ada sesuatu yang beda
Saat Ku rasakan pancaran cahaya yang U berikan
Dalam sikap yang ramah & penuh dengan kehangatan
Tapi, kadang ketakutan itu muncul
Namun akan Ku tepis semua keraguan-Ku
Ku teruskan langkah-Ku bersama-Mu
Dengan harapan perjalanan ini akan kembali cerah
Tanpa bayang-bayang kekecewaan
Tanpa tetesan air mata
Tanpa ada ketakutan
Tanpa ada keraguan
Saat Ku berani melangkah
Tak ada sedikit-pun niat tuk membawa U masuk dengan bayang-bayang masa lalu-Ku
Ku percayakan perjalanan ini pada-Mu
Tanpa ada rintihan masa lalu
Tapi diperjalanan
U mulai berbalik langkah
Mulai memasuki kembali bayang-bayang masa lalu-Ku
Walau sedikitpun Ak tak pernah mau memasuki bayang-bayang masa Lalu-Mu
Seiring waktu
Ketakutan itu datang
Dan akhirnya Ku uji U
Tapi semua tak berjalan seperti yang Ku harapkan
Tetapi, U anggap Ak mempermainkan-Mu
Apa U pernah tuk meyakinkan Ak
Bahwa U bener-bener menCintai-Ku
Tak pernah sekalipun U berani mengatakan-Nya
Bahkan, Ak tak mengenal siapapun disekeliling-Mu (keluarga, teman)
Lalu bagaimana Ak tak bertanya-tanya
Satu No-pun tak punya
Bahkan U membuat-Ku "down" saat U bilang hanya mau sok ditahu (Tak pikir dulu sebelum berkata bahwa perkataan ini sangat menyakitkan)
Jika U percayakan semua pada-Ku
Bagaimana bisa Ak bertahan hingga Qni
Apa pernah U melihat-Ku mengeluh pada-Mu
Apa pernah Ak meminta yang lebih pada-MU
U tak pernah menyadari itu
Apa U tahu
U mulai menyakiti-Ku
Saat U mulai masuk dalam bayang-bayang masa lalu-Ku
Ya, saat itu Ak bener-bener kecewa
Sedih, Marah semua menjadi satu
Dan bodohnya Ak tak pernah berani mengatakan-Nya
Karena Ak melihat-Mu selalu dari niat-Mu yang baik
Qni
Mungkin semua sudah terlambat bagi-Mu
Tak ada kata kesempatan kedua
Karena dimata-Mu U hanya selalu melihat keburukan dalam diri-KU
Telah Ku katakan sebelum-Nya
Perjalanan ini, adalah perjalanan Qt
Hanya ada U dan Ak
Tanpa bayang-bayang masa lalu U ataupun Ak
Jika U bisa memakai logika
Mengapa tak bisa sedikitpun U memakai perasaan-Mu
Jika U bisa bersikap dewasa
Lalu mengapa U tak bisa bersikap lebih bijak
Tak tahu siapa diri-Mu sebenarnya
Apa semua yang U tunjukkan dulu hanyalah sikap palsu
Dan sekarang adalah diri-Mu yang sebenarnya
Entahlah...........
Logika-Nya, jika diri-Mu ingin dikenang dengan yang baik-baik
Lalu mengapa U rusak sendiri
Mengapa yang baik justru perubahannya menjadi tidak baik
Seharusnya dari tidak baik menjadi baik
Saat bersama
U meninggikan
Tapi setelah tak bersama
U malah tak segan-segan menjatuhkan
Dan Logika-Nya
Semua yang U lakukan itu dengan penuh KESADARAN
Apa Ak yang salah menilai
Wallahualam.....
Mengapa U berani mengatakan U percaya pada-Ku, jika U ragu akan hal itu
Ak hidup tak sendiri tapi dengan keluarga-Ku
Kemanapun Ak pergi
Tak mungkin Ku rusak nama baik keluarga-Ku
Ak berteman hanya tuk mencari rasa persaudaraan penuh keakrabatan yang tak Ku dapatkan dari keluarga-KU selama ini (karena semua super sibuk dengan urusan masing-masing)
Ak berteman juga bukan untuk merusak diri
Sejauh apapun pergaulan mereka, mereka tetap manusia
Ak tahu batasannya bergaul dan tak mau sampai terbawa arus
Kerena bukan berarti
Mereka selalu ada dan Ak juga tak mungkin selalu ada
Ku sadari itu
Bahwa ada saatnya mereka ataupun Ak punya kehidupan sendiri-sendiri
Lalu mengapa U tak bisa berpikir logika
Saat U bertanya "Ak memilih siapa"
Tak mungkin Ak bersama-Mu saat itu jika dari statusnya saja sudah BERBEDA
U adalah U bukan mereka
Jika U tetap tak percaya
Mengapa Ak memperkenalkan-Mu pada mereka
Bahkan Ku bawa U jauh dalam kehidupan & keluarga-Ku
Mengapa tak sedikitpun U bisa berpikir jauh POSITIF dengan LOGIKA-Mu saat itu
Tapi semua sudah TERMAAFKAN
U tahu dengan apa
Hanya dengan Cinta yang TULUS
Yang tak pernah akan U sadari itu.............
Semua hanya Ku lihat dari sudut pandang yang POSITIF
Karena Ak menCintai-Mu apa adanya
Sebagai pembimbing-Ku dalam perjalanan-Ku ketika Ku tersesat
Dan sebagai imam-Ku saat Ku telusuri kehidupan dalam ke-ISLAM-an-Ku..........
Ku sadari cara-Ku salah
Tapi apa U juga pernah berpikir sejauh ini
Apa cara yang U pakai juga sudah tepat
Air mata tak terbendung lagi
Semua hanya tinggal kenangan
Karena U telah memilih "dia"
Ku sadari itu, saat U mengatakan langsung telah menemukan yang lain
Semoga U bahagia dengan wanita pilihan-Mu
Terserah, itu adalah jalan & hidup-Mu
Hanya menCoba Mengihlaskan
JUJUR, Walau hati & perasaan ini tak mW
Tapi tak mungkin Ku paksakan
Karena Cinta yang tulus adalah melihat-Mu bahagia dengan pilihan-Mu
Yang tak harus Ku memiliki
Walau hanya sakit yang ku rasa
Ijinkan Ak tetap MenCintai-Mu sendiri, biar hanya Ak yang rasa............... :)
Sabtu, 27 Maret 2010
Serpihan Kehidupan....
BAGI SEORANG MUSLIM, HIDUP BERARTI BERANI UNTUK MATI
Hidup itu bukanlah sebuah pilihan
Tapi hidup adalah sebuah pemberian
Bagaimana cara menentukan dan menjalani hidup dengan baik
Walau kadang tak sejalan seperti sebuah harapan
Namun disitulah kita harus selalu yakin
Akan ada saatnya harapan sesuai dengan yang kita inginkan
Hidup penuh dengan cobaan yang justru datang dari orang-orang yang kita sayangi
Dengan atau tanpa kesedihan dan kebahagiaan
Dan meski harus ada tetesan air mata atau dengan senyum yang merekah
Entah bagaimana caranya
Entah kapan waktunya
Takkan ada satupun yang akan mengetahuiya
Hidup ini indah bagi orang-orang yang bersyukur pada kehidupan-Nya
Dan akan sangat menyakitkan bagi orang yang tak menganggap U bagian dari hidup-Nya
Namun sangat menyedihkan bagi orang yang tak menghargai diberi kehidupan oleh sang pencipta-Nya
Jadi,
Syukuri apa yang kamu punya
Bukan apa yang kamu tidak punya....................
Created by: n7_madjid
Hidup itu bukanlah sebuah pilihan
Tapi hidup adalah sebuah pemberian
Bagaimana cara menentukan dan menjalani hidup dengan baik
Walau kadang tak sejalan seperti sebuah harapan
Namun disitulah kita harus selalu yakin
Akan ada saatnya harapan sesuai dengan yang kita inginkan
Hidup penuh dengan cobaan yang justru datang dari orang-orang yang kita sayangi
Dengan atau tanpa kesedihan dan kebahagiaan
Dan meski harus ada tetesan air mata atau dengan senyum yang merekah
Entah bagaimana caranya
Entah kapan waktunya
Takkan ada satupun yang akan mengetahuiya
Hidup ini indah bagi orang-orang yang bersyukur pada kehidupan-Nya
Dan akan sangat menyakitkan bagi orang yang tak menganggap U bagian dari hidup-Nya
Namun sangat menyedihkan bagi orang yang tak menghargai diberi kehidupan oleh sang pencipta-Nya
Jadi,
Syukuri apa yang kamu punya
Bukan apa yang kamu tidak punya....................
Created by: n7_madjid